Bagaimana Cara Mengelola Keuangan Pasca Perceraian? Berikut Penjelasannya

Bagaimana Cara Mengelola Keuangan Pasca Perceraian? Berikut Penjelasannya
Mengelola Keuangan | Foto : Ubidate 

Ubidate.com - Saat menjalani kehidupan rumah tangga sebagai suami istri atau pasangan suami istri, tidak sedikit masyarakat yang mempunyai sumber penghasilan bersama. Artinya baik suami maupun istri sama-sama bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri-sendiri untuk memenuhi segala kebutuhan bersama. 

Dengan kondisi keuangan seperti ini, kebutuhan hidup kami berdua tentu bisa lebih mudah dipenuhi dan dipenuhi. Tapi, ketika ternyata Anda sudah ditakdirkan untuk berpisah atau bercerai, mau tidak mau Anda harus kembali hidup mandiri. Dengan kata lain, pendapatan yang Anda peroleh perlu dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan Anda sendiri. 

Tentu saja perubahan kondisi ini perlu disikapi dengan metode pengelolaan keuangan yang berbeda dan disesuaikan. Jika tidak diantisipasi dengan tepat, bukan tidak mungkin pengelolaan keuangan menjadi berantakan dan berisiko membuat arus kas tidak kondusif. Lantas, apa saja tips mengelola keuangan secara maksimal saat harus hidup mandiri lagi? Nah berikut ini kami akan membahas bagaimana cara Mengelola Keuangan Pasca Perceraian. 

Cara Mengelola Keuangan Pasca Perceraian

Hitung Kembali Jumlah Aset Yang Dimiliki

Untuk bisa mengatur keuangan setelah bercerai dengan pasangan, hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah mencari tahu berapa banyak harta yang Anda miliki. Harta milik bersama sering disebut dengan harta gano-gini, dan bukan tidak mungkin harta jenis inilah yang menjadi sumber utama permasalahan yang muncul ketika sepasang suami istri memutuskan untuk bercerai. 

Risiko timbulnya masalah tersebut terutama terjadi pada pasangan yang tidak memiliki perjanjian pemisahan mengenai kepemilikan harta benda. Saat proses perceraian terjadi, kedua harta tersebut akan tetap menjadi milik masing-masing pihak. Selain kedua jenis atau golongan harta tersebut, dapat juga dimasukkan ke dalam kelompok harta bersama dan wajib dibagikan pada saat terjadi perceraian atau perpisahan.

Demi mencegah risiko terjadinya masalah hukum atau perselisihan di kemudian hari, tidak jarang pasangan suami istri membuat daftar harta benda yang dimilikinya melalui neraca keuangan. Ini bisa menjadi cara pengelolaan keuangan yang sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Tentunya simpanlah bukti kepemilikan harta tersebut dengan baik untuk mengantisipasi kondisi yang tidak terduga seperti perceraian atau sejenisnya.

Memiliki Produk Asuransi Jiwa

Penting bagi pasangan yang bercerai untuk memahami bahwa hal ini tidak akan mengubah status hukum anak mereka. Tergantung dari besarnya harta yang dimiliki kedua orang tuanya, walaupun sudah bercerai, anak tetap menjadi ahli waris yang sah dan berhak mewariskan harta tersebut. 

Umumnya asuransi yang tidak boleh dilewatkan ketika Anda memiliki anak adalah asuransi jiwa sehingga dapat memberikan perlindungan finansial terbaik ketika pencari nafkah meninggal dunia atau kehilangan kemampuan mencari penghasilan bagi tertanggung. Dengan dilindungi asuransi jiwa, maka pihak tertanggung bisa mendapatkan uang asuransi untuk digunakan memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Selain itu, siapkan juga asuransi kesehatan untuk mengantisipasi risiko timbulnya biaya perawatan rumah sakit yang sangat besar sehingga dapat mengganggu kondisi keuangan Anda. Yang tak kalah penting, kumpulkan juga dana darurat dengan nominal ideal untuk menghadapi pengeluaran mendadak dan mendesak yang muncul sewaktu-waktu.

Penuhi Tunjangan Anak

Jika Anda mempunyai anak dalam pernikahan Anda, maka status Anda sebagai orang tua akan selalu menyertai Anda. Artinya, hingga anak Anda mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri, memastikan terpenuhinya kebutuhannya akan selalu menjadi tanggung jawab Anda bersama mantan pasangan saat Anda bercerai. Oleh karena itu, selain memenuhi kebutuhan sendiri, jangan lupakan pentingnya memenuhi kebutuhan si kecil. 

Beberapa contoh kebutuhan anak yang tetap harus ditanggung oleh orang tuanya dan perlu dirinci dalam alokasi kewajibannya adalah kebutuhan sehari-hari, akses terhadap pendidikan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kewajiban memenuhi kebutuhan anak ini bahkan ditegaskan dalam undang-undang dan harus dipatuhi oleh orang tua yang bercerai sekalipun.

Gunakan Tunjangan Perpisahan Dengan Bijak

Jika persoalan tunjangan anak sudah terselesaikan maka dapat dicari jalan tengahnya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan tunjangan perpisahan khususnya bagi perempuan yang bercerai. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, setelah perceraian, kedua belah pihak akan menerima harta gano-gini.

Agar bisa memanfaatkannya dengan bijak dan sesuai kebutuhan, utamakan menabung agar bisa memiliki penghasilan yang lebih layak di kemudian hari. Langkah ini sangat penting untuk dilakukan, apalagi jika sebelumnya Anda rela berhenti bekerja demi memenuhi kewajiban rumah tangga.

Demikian ulasan artikel yang kami buat tentang Bagaimana Cara Mengelola Keuangan Pasca Perceraian seperti yang dikutip Indobet88, Semoga bermanfaat.