Prosedur Mammografi untuk Deteksi Sejak Dini Adanya Risiko Kanker Payudara

Prosedur Mammografi untuk Deteksi Sejak Dini Adanya Risiko Kanker Payudara
Mamografi | Foto : Ubidate

Ubidate.com - Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini, salah satunya melalui skrining dengan mamografi. Pemeriksaan yang satu ini bahkan efektif dalam mendeteksi kanker sebelum tumor terdeteksi. Selain wanita berusia 40 tahun ke atas, remaja putri yang memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara juga sangat disarankan untuk menjalani prosedur mamografi. Apa yang akan Anda temui selama ujian ini? Berikut ini adalah ulasan terlengkapnya untuk Anda.

Tujuan dari Mamografi


Mamografi merupakan pemeriksaan pencitraan untuk melihat jaringan payudara. Prosedur ini akan dilakukan dengan alat yang juga disebut mammogram. Mammogram bekerja dengan sinar X yang memperlihatkan bagian dalam jaringan payudara. Berdasarkan tujuan pemeriksaannya, mamografi dibedakan menjadi mamografi skrining dan mamografi diagnostik. Berikut ini perbedaan keduanya:

Skrining Mamografi


Skrining mamografi berguna untuk mendeteksi tanda-tanda kanker payudara. Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi kanker sejak dini dan efektif menurunkan angka kematian pada wanita berusia 40 – 70 tahun. Namun, skrining mamografi juga mempunyai kelemahan. Dokter mungkin menemukan jaringan abnormal yang bukan kanker. Terkadang, jaringan kanker juga bisa terlewatkan pada saat pemeriksaan. Pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani mammogram.

Mamografi diagnostik


Mamografi diagnostik dilakukan pada wanita yang memiliki gejala pada payudaranya, seperti munculnya benjolan, nyeri, keluarnya cairan dari payudara, dll. Prosedur ini dianjurkan bagi wanita dengan risiko tinggi terkena kanker payudara. Pemeriksaan diagnostik juga dapat digunakan untuk memeriksa kondisi pasien yang telah menjalani perawatan medis. Dalam mamografi diagnostik, dokter mungkin mengambil gambar jaringan yang tidak teramati dalam pemeriksaan skrining.

Perbedaan Mammografi dan USG Payudara


(Kiri) Jaringan payudara terlihat melalui mamografi. (Kanan) Benjolan terlihat pada USG. Pasien dalam kondisi tertentu tidak hanya perlu menjalani pemeriksaan mammografi, namun juga tes USG payudara (USG). USG payudara menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang dipancarkan oleh alat berbentuk tongkat yang disebut transduser. Pemeriksaan USG biasanya dianjurkan bila dokter menemukan adanya benjolan, kista, atau jaringan abnormal seperti tumor pada payudara. 

Namun pemeriksaan USG ini sendiri biasanya tidak digunakan untuk skrining kanker payudara karena tidak seefektif mamografi. Prosedur mamografi yang satu ini juga dapat melihat secara keseluruhan jaringan pasien kanker payudara. Jika pasien telah memiliki benjolan di payudara, maka USG juga dapat memberikan gambaran mengenai ukuran, jenis, dan keganasan benjolan tersebut. 

USG ini juga akan sangat membantu dokter menganalisis cairan yang keluar dari payudara dan mengevaluasi risiko mastitis. USG payudara juga bisa menjadi pilihan tepat bagi ibu hamil. Sebab, USG tidak menggunakan radiasi sama sekali sehingga jauh lebih aman bagi kesehatan ibu dan janin.

Apa yang Terjadi Selama Prosedur Mamografi?


Mamografi ini sendiri adalah salah satu prosedur medis yang menggunakan mesin khusus yang akan menembakkan sinar X dengan radiasi rendah. Sinar X tidak mudah menembus jaringan, sehingga mesin mammogram memiliki dua pelat yang menekan dan memperluas jaringan payudara pasien. Sebelum pemeriksaan, maka Anda perlu mengganti pakaian medis dan melepas semua aksesori logam. Setelah itu, Anda juga akan diminta untuk meletakkan payudara di atas pelat mammogram.

Pelat atas mammogram yang dikenal dengan kompresor ini akan menjepit payudara Anda dan mulai menekannya hingga rata. Hal ini bertujuan agar gambar yang dihasilkan lebih komprehensif, jelas dan menjangkau seluruh jaringan payudara. Anda mungkin diminta menahan napas sebentar saat pengambilan gambar payudara. Sementara itu, dokter juga akan mengamati gambar yang dihasilkan. 

Dokter mungkin perlu mengambil gambar dari sudut lain jika gambar sebelumnya kurang jelas atau ada hal yang perlu dicermati. Tidak perlu khawatir jika dokter menemukan sesuatu pada jaringan payudara Anda. Hal ini umum terjadi dan belum tentu mengindikasikan kanker. Seluruh prosedur juga sangat aman sekali dan tidak akan meninggalkan rasa sakit atau ketidaknyamanan sedikitpun.

Hasil Observasi Pada Mamografi


Dokter spesialis radiologi ini biasanya akan mengamati gambar yang dihasilkan mammogram untuk mencari area yang berbeda. Area ini memiliki kepadatan yang tinggi atau tampak lebih lebar dan terang dibandingkan area payudara lainn. Area dengan kepadatan tinggi dapat mengindikasikan banyak hal, termasuk timbunan kalsium normal, kista berisi cairan, fibroadenoma, jaringan kanker, dll. Apa yang ditemukan dokter pada pemeriksaan ini belum tentu mengindikasikan adanya kanker.

Dokter juga perlu memeriksa bentuk, ukuran, warna dan tepinya untuk menentukan apakah area tersebut bersifat kanker. Jika area tersebut menunjukkan perbedaan dari tampilan normal, dokter menyarankan pemeriksaan mamografi lanjutan. Kanker payudara merupakan jenis penyakit ganas yang paling banyak diderita oleh wanita saat ini. Dengan melakukan skrining mamografi, Anda dapat mendeteksi tanda-tanda kanker payudara sejak dini sehingga peluang kesembuhan jauh lebih tinggi.

Demikian ulasan tentang Prosedur Mammografi untuk Deteksi Sejak Dini Adanya Risiko Kanker Payudara seperti yang dilansir alexistogel, semoga bermanfaat.