Mengetahui apa saja Peran Penting Zat Besi bagi Kesehatan Bayi

Mengetahui apa saja Peran Penting Zat Besi bagi Kesehatan Bayi
Makanan Zat Besi | Foto : Ubidate

Ubidate.com - Zat besi ini adalah nutrisi yang sangat penting dalam tumbuh kembang dan kesehatan bayi. Dimulai sejak usia dini asupan zat besi yang cukup mampu mendukung pertumbuhan dan fungsi tubuh yang optimal. 

Manfaat dan Peran Penting Zat Besi 


Mari kita bahas beberapa manfaat utama zat besi bagi kesehatan bayi:

Pertumbuhan dan Perkembangan Otak


Zat besi berperan penting dalam perkembangan otak bayi Anda yang sehat. Nutrisi ini mendukung pembentukan mielin, suatu zat yang menutupi sel saraf dan memastikan transmisi impuls saraf yang efisien. Asupan zat besi yang cukup membantu menjaga fungsi kognitif yang baik pada bayi Anda, termasuk pembelajaran dan ingatan.

Sistem Kekebalan Tubuh yang Kuat


Bayi yang sejak dini mendapatkan cukup zat besi mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Ini membantu melindungi bayi Anda dari infeksi dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

Energi dan Vitalitas


Zat besi membantu tubuh mengoptimalkan penggunaan energi. Selain mengangkut oksigen, zat besi juga mendukung penyimpanan dan penggunaan energi dalam sel-sel tubuh. Oleh karena itu, bayi yang mendapatkan cukup zat besi cenderung lebih sehat dan lebih energik.

Mendukung Proses Pencernaan dan mencegah anemia


Zat besi selain mendukung pencernaan ia juga mampu mencegah anemia, karena Zat besi berperan penting dalam sintesis enzim yang sudah dibutuhkan untuk proses pencernaan dan sel darah merah. Hal ini membantu tubuh pada pencernaan bayi dalam menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi lebih maksimal. Oleh karena itu, zat besi membantu bayi Anda mendapatkan manfaat maksimal dari makanan yang dikonsumsinya.

Tahan terhadap Stres


Zat besi juga berperan dalam mengatur respons tubuh terhadap stres. Saat bayi mengalami tekanan atau stres, zat besi yang cukup dapat membantu tubuh menghadapi tantangan tersebut dengan lebih baik Berikut ini kebutuhan zat besi yang memang sesuai untuk usia bayi dan anak:

  • 0-6 bulan: sekitar 0,27 miligram per hari.

  • 6-12 bulan: 11 mg per hari

  • anak usia 1-3 tahun: sekitar 7 mg per harinya

  • 4-8 tahun: 10 miligram zat besi

Dan tahukah Anda bahwa ASI hanya memenuhi 0,3 mg zat besi per hari untuk si kecil? Namun, karena zat besi yang terkandung dalam ASI mudah diserap oleh saluran pencernaan bayi dan bayi masih mendapat cadangan yang cukup dari transferin di trimester akhir kehamilan.

Namun, setelah berusia enam bulan, bayi Anda tumbuh lebih cepat dan karena itu berisiko mengalami kekurangan zat besi. Terutama jika mereka diberi ASI eksklusif dan mengonsumsi makanan kaya zat besi (misalnya, daging merah, hati ayam) dan MPASI yang difortifikasi kurang dari dua kali sehari.

Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi untuk Bayi


Untuk memastikan bayi setelah berusia 6 bulan mendapatkan zat besi yang cukup untuk pertumbuhannya, berikan mereka makanan tambahan berikut ini. Makanan yang mengandung zat besi tinggi pemberian minimal 2 kali sehari. Daging merah mengandung zat besi tertinggi (23%), diikuti sayuran hijau tua (3-8%).

Makanan yang mengandung vitamin C. Hal ini untuk membantu mengoptimalkan penyerapan zat besi. Misalnya seperti,stroberi, buah naga, lemon ,jeruk, brokoli, dan juga paprika. Hindari mengonsumsi susu atau teh pada waktu makan utama. 

Pasalnya, hal tersebut dapat menghambat penyerapan zat besi secara maksimal. Berikan teh dan susu di luar jam makan bayi, Parents. Pilih MPASI yang telah difortifikasi. MPASI yang telah diperkaya zat besi dapat menjadi alternatif sumber makanan yang mengandung zat besi tinggi.

Risiko Jika Anak Kekurangan Zat Besi


Kekurangan Zat Besi Bisa Sebabkan Anak Lambat Makan, Pastikan Cukup dengan Cara Ini Kekurangan zat besi pada anak atau biasa disebut Anemia Defisiensi Besi (IDA) tentu akan berdampak buruk pada tumbuh kembang si Kecil. Laman IDAI menyebutkan beberapa hal yang bisa terjadi jika anak kekurangan zat besi, di antaranya.

Menurunnya sistem imun sehingga meningkatkan terjadinya infeksi pada anak. Menyebabkan gangguan pertumbuhan organ tubuh akibat berkurangnya oksigenasi ke jaringan. Jika berlangsung lama, IDA bisa menurunkan konsentrasi dan prestasi belajar anak. Di bawah usia 2 tahun menyebabkan anak menjadi "lambat" dalam merespon, lebih mudah marah dan sulit mengendalikan diri.

Bolehkah Bayi Diberi Suplemen Zat Besi?


Sebenarnya, suplemen zat besi tidak boleh diberikan sembarangan. Namun, jika bayi anemia, maka kita perlu memberinya suplemen. Biasanya, saat bayi berusia tiga bulan, mereka tidak mendapatkan MPASI sehingga kita perlu memberinya suplemen, Suplemen zat besi hanya bisa diberikan sesuai anjuran dokter. 

Suplemen zat besi juga memiliki dosis dan harus diminum sesuai anjuran dokter Anda. Selain itu, si kecil juga harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ia benar-benar membutuhkan suplemen zat besi atau tidak.

Jadi kita harus benar-benar tahu, periksakan darahnya, apakah hemoglobinnya rendah, zat besinya rendah. Kemudian harus ke dokter untuk melihat apakah cukup dengan makanan atau harus diberikan suplemen. Tapi, jika sudah terkena anemia, ya harus minum suplemen, tidak boleh makan.

Demikian penjelasan tentang Mengetahui apa saja Peran Penting Zat Besi bagi Kesehatan Bayi seperti yang dilansir sbobet semoga bermanfaat, terimakasih.